BPBA Terima Audiensi UNICEF untuk Inisiasi Penguatan Rencana Kontinjensi Perlindungan Anak Menghadapi Bencana

GlobalKini.com | Banda Aceh – Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana (BPBA), Ir. Muhammad Syahril, MM mewakili Kalak BPBA menerima audiensi dari tim UNICEF dalam rangka membicarakan inisiasi penguatan rencana kontinjensi perlindungan anak menghadapi bencana. Audiensi berlangsung di ruang rapat Kalak BPBA, Jumat (1/9).

Syahril dalam sambutannya mengatakan bahwa perencanaan kontinjensi berpusat pada anak artinya bahwa upaya-upaya perencanaan tentunya mengakui hak-hak anak atas kelangsungan hidup dan perlindungan, serta hak-hak mereka yang bersifat inklusif, partisipatif, dan berbasis bukti. Semua anak harus dibantu untuk dapat berpartisipasi dalam semua aspek penanggulangan bencana.

”Prinsip Rencana Kontingensi kebencanaan adalah membuat operasi penanganan darurat bencana dapat berjalan lebih efektif dan efisien baik dari segi waktu operasinya maupun sumber daya yang dikerahkan,” jelas Syahril.

Perwakilan dari UNICEF, Tania mengatakan perencanaan kontijensi yang berpusat pada anak bermaksud adanya penanganan bencana yang memperhatikan kebutuhan spesifik anak dan memberikan partisipasi bermakna untuk anak-anak dapat berkontribusi pada intervensi yang berupa bantuan, layanan, atau fasilitas yang ramah anak.

”Dalam rangka pengurangan risiko dan peningkatan kesiapsiagaan bencana, partisipasi anak diperlukan mengingat anak memiliki kebutuhan, perspektif, pengalaman dan kondisi yang berbeda dengan orang dewasa” Tambah Tania.

Syahril menyambut baik dan mendukung sepenuhnya kerjasama yang nantinya akan terjalin antara BPBA dan UNICEF terkait penyiapan dokumen pedoman perencanaan kontijensi yang berpusat pada anak khususnya di tiap 23 kabupaten/kota di Aceh.

Terakhir beliau berharap ke depannya diperlukan pendekatan yang komprehensif dan inklusif yang mengintegrasikan isu-isu pengurangan risiko bencana ke dalam strategi, kebijakan dengan isu-isu terkait dengan anak serta kajian risiko yang berpusat pada anak dan dilakukan di semua lini kehidupan serta bersama-sama berkomitmen memastikan partisipasi anak dapat memperkuat dasar pengambilan keputusan yang lebih komprehensif dan inklusif. (HJ)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *