Heran Bos Ducati, Masih Ada yang Remehkan Bagnaia

BANDA ACEH – Manajer Tim Ducati, Davide Tardozzi heran masih ada saja yang meremehkan Francesco Bagnaia. Padahal Bagnaia sudah mantap, awalnya tertinggal 91 poin dari Fabio Quartararo, kini memuncaki klasemen MotoGP dengan keunggulan 23 poin!

MotoGP pun tinggal menyisakan satu seri di Valencia. Bagnaia cukup finis di posisi 14 jika Quartararo menang di MotoGP Valencia, gelar juara dunia sudah menjadi milik Bagnaia.

Memang di awal balapan Bagnaia kurang tampil oke. Sampai pertengahan musim MotoGP 2022 dia cuma dua kali podium saat menang di Spanyol dan Italia. Parahnya dia empat kali gagal finis.

Beda dengan Fabio Quartararo, sebelum pertengahan musim, dia justru lagi on fire. El Diablo mengoleksi tiga kemenangan dari lima kali naik podium. Bahkan Quartararo tidak pernah finis di luar 10 besar.

Kala itu, Quartararo kuat di puncak klasemen MotoGP dengan 172 poin, unggul 91 angka dari Bagnaia yang baru mengoleksi 81 poin!

El Diablo digadang-gadang menjadi juara dunia MotoGP 2022 dan Bagnaia dianggap minim peluang karena prestasinya yang melorot. Tapi, keadaannya berbalik mulai balapan MotoGP Belanda.

Dalam balapan MotoGP Belanda, Bagnaia justru keluar jadi pemenang dan Quartararo gagal finis, selisih poin terpangkas jadi 66. Kemenangan Bagnaia berlanjut sampa tiga balapan selanjutnya di Inggris, Austria, dan San Marino.

Perlahan-lahan Bagnaia mulai mendekati Quartararo yang susah menang. Selama periode panas Bagnaia itu, Quartararo cuma sekali finis podium, yakni urutan kedua di Austria.

Selisih poin terpangkas menjadi di bawah 30 poin. Kegagalan Bagnaia finis di MotoGP Jepang sempat membuat Quartararo berlega hati.

Tapi, Quartararo juga tidak bisa memperbaiki performanya yang dipuncaki kegagalan finis di MotoGP Australia. El Diablo menelan pil pahit lantaran tiga kali gagal mendulang poin dari empat balapan terakhir, walhasil dia terdepak dari puncak klasemen MotoGP.

Bagnaia yang finis ketiga di Phillip Island lalu gantian memimpin. Ditambah kemenangan Malaysia, selisihnya dengan Quartararo makin jauh jadi 23 angka. Peluang Bagnaia juara dunia lebih besar.

Tardozzi heran masih ada saja yang meremehkan Bagnaia. Dia juga menegaskan Ducati belum memberikan team order untuk memuluskan jalan Bagnaia.

“Bagnaia sudah terbukti juara sejak awal. Musim ini dia telah memenangkan 7 balapan ditambah 4 dari 6 balapan terakhir pada tahun 2021. Saat dia jatuh dia selalu di posisi depan, tetapi di jejaring sosial dan media masih ada saja yang meremehkannya,” kata Tardozzi dikutip Corrielle Dello Sport, Kamis (27/10/2022).

“Di Sepang dia telah menunjukkan bahwa dia kuat. Potensi anak ini harus diakui. Banyak yang punya motornya (Ducati Desmosedici GP), tapi dia yang di depan. Apa lagi yang harus dia buktikan?” tambah dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *