BANDA ACEH – Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwujudkan sesuai cita-cita bangsa Indonesia. Sesuai amanat Pasal 14 UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, “Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat.”
Terkait hal itu, Pemeritah Aceh melalui Dinas Kesehatan Aceh menindaklanjuti dengan menerbitkan Surat Keputusan (SK) Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak di Daerah Terpencil Perbatasan Dan Kepulauan atau yang lebih dikenal dengan PKB-DTPK.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif melalui Koordinator Tim DTPK Aceh dr. Rais Husni Mubarrak mengatakan, Tim Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) tersebut memobilisasi dokter spesialis terutama Lima dokter Spesialis Dasar, Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Kebidanan, Spesialis Bedah, Spesialis THT Kemudian dokter Gigi dan beberapa Spesialis penunjang lainnya seperti dokter Umum serta program-program yang ada di Dinas Kesehatan Aceh.
“Tim PKB memobilisasi dokter spesialis terutama Lima dokter Spesialis, Spesialis Dasar, Spesialis Anak, Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Kebidanan, Spesialis Bedah, Spesialis THT dan juga program kesehatan ibu anak program penyakit tidak menular dan penyakit menular untuk bersama-sama turun langsung kelapangan,” kata dr. Rais saat ditemui di ruang kerjanya, Minggu (30/10/2022)
Rais menjelaskan, Tim DTPK bertujuan untuk mendekatkan akses pelayanan kesehatan bagi Masyarakat di daerah terpencil. Jika sebeleumnya, untuk mendapatkan pelayan dokter Spesialis sangatlah susah, maka dengan adanya Tim PKB DTPK Masyarakat dapat merasakan pelayanan secara langsung dengan dokter Spesialis dilokasi tempat tinggal mereka.
“Jika Masyarakat di Daerah terpencil untuk bisa mendapatkan pelayanan Spesialis harus berjalan begitu jauh dari Daerah dia tinggal menuju ke rumah sakit terdekat atau malah sampai ke Banda Aceh. Maka dengan adanya Tim DTPK ini dokter Spesialis nya yang kita bawa langsung ke kampung mereka dengan membawa fasilitas fasilitas yang memadai,” jelasnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga melakukan pelayanan langsung dilokasi atau di Desa yang mereke kunjungi dengan membawa obat-obatan dan peralatan penunjang seperti, USG Portebel untuk memeriksa kehamilan, alat ECHO Portabel, pembersih Telinga dan alat bantu Dengar serta alat-alat Bedah.
“Kami juga melakukan pelayanan langsung di lokasi atau di Desa dengan membawa obat-obatan dan peralatan penunjang, Kami biasanya membawa USG Portabel untuk memeriksa kehamilan ibu-ibu dan juga melihat apakah ada dari ibu hamil tersebut dengan resiko tinggi. Kemudian, Kami juga membawa, Eco, alat pembersih Telinga dan pada beberapa kesempatan juga membawa alat bantu Dengar yang Kami pasangkan langsung kepada warga yang membutuhkan disamping juga alat-alat Bedah jika ada luka-luka ringan atau kejadian-kejadian bedah kecil atau bedah minor yang bisa langsung di kerjakan di tempat,” imbuhnya.
Maka dari itu, dr. Rais berharap Masyarakat dapat memahami, bahwa kehadiran Tim DTPK dapat memuaskan keinginan Masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan oleh dokter Spesialis.
“Jadi pada dasarnya yang kita harapkan adalah masyarakat bisa memahami bahwa kita hadir di antara mereka dengan harapan tim ini bisa memuaskan keinginan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan dokter Spesialis,” harapnya.
Kemudian, pihaknya juga membawa Tim dengan Standarisasi MENIKEN yaitu memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD) kepada Pemuda, Guru, Pegawai Negeri yang berada di Desa tersebut. Harapannya, jika tidak memiliki fasilitas medis atau menghadapi keadaan darurat dapat memberikan bantuan dengan peraktik langsung secara instan.
“Kita juga membawa Tim dengan Standarisasi MENIKEN yaitu memberikan pelatihan Bantuan Hidup Dasar (BHD). ini kita berikan biasanya kepada pemuda-pemuda di daerah terpencil dan juga untuk guru-guru atau pegawai-pegawai Negeri yang ada di lokasi tersebut. Harapannya adalah ketika mereka tidak memiliki fasilitas medis atau ketika mereka menghadapi keadaan – keadaan darurat ilmu yang kita berikan melalui bantuan hidup dasar dengan praktik langsung bisa mereka terapkan secara instan,” pungkasnya.