Kadisbudpar Aceh Papar Capaian Kinerja

BANDA ACEH – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menggelar jumpa pers terkait capaian kinerja 2022 dan target 2023. Kegiatan itu dilaksanakan di Rumoh Aceh, Kompleks Museum Aceh, Kota Banda Aceh, Selasa (31/01/2023).

Acara jumpa pers ini dipimpin langsung Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal. Ada sekitar 80 jurnalis dari berbagai media massa (cetak, online dan elektronik) dan pegiat media sosial yang hadir. Selain itu, turut hadir juga staf khusus dan penasihat Gubernur Aceh.

Pada pertemuan ini, Kadisbudpar menyampaikan sejumlah capaian kinerja sepanjang tahun 2022, di antaranya tingkat kunjungan wisatawan meningkat, realisasi anggaran melebihi target, memperoleh sejumlah penghargaan dari media dan lembaga negara, kesuksesan pelaksanaan event Khazanah Piasan Nanggroe (KPN) dan Kharisma Event Nusantara (KEN) Kemenparekraf, serta mendorong ditetapkannya 17 karya budaya menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.

“Berbagai capaian yang didapat selama ini tak terlepas dari arahan dari bapak Pj Gubernur Aceh dan Sekda Aceh, dukungan dari DPRA, serta kolaborasi dengan pelaku seni budaya, pelaku kepariwisataan dan ekonomi kreatif, serta awak media,” sebutnya.

Selain itu, Kadisbudpar Aceh juga memaparkan kunjungan wisatawan nusantara dan mancanegara tahun 2022, potensi kebudayaan dan pariwisata, jumlah desa wisata dan pelatihan SDM di sektor budaya, pariwisata dan ekonomi kreatif.

“Ahamdulillah tingkat kunjungan ke Aceh pada tahun 2022 meningkat dibanding 2021, totalnya mencapai 1,715.923 wisatawan. Rinciannya, ada 1,71 juta wisatawan nusantara dan 5.752 wisatawan mancanegara,” ujar Almuniza.

Sementara untuk target tahun 2023, Disbudpar Aceh tengah berupaya merealisasikan Museum Tsunami menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), mengembangkan destinasi dan roadmap desa wisata, menyertifikasi pelaku seni, menyusun konektivitas sebaran situs sejarah, dan menggenjot pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui seratusan event dan 3 KEN (Aceh Culinary Festival, Aceh Ramadhan Festival dan Sabang Marine Festival).

“Kami juga menargetkan kunjungan wisatawan sebanyak 2,5 juta. Hal ini sangat mungkin dicapai karena banyaknya event wisata dan budaya yang akan digelar, salah satunya adalah Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang berlangsung pada Agustus 2023 mendatang,” ungkapnya.

Selain itu, Aceh juga punya potensi untuk menarik jumlah wisatawan lebih banyak. Hal ini didukung adanya penerbangan langsung dari Malaysia dan sebaliknya.

“Alhamdulillah Allah memberikan banyak potensi kebudayaan dan pariwisata, dan kita semua harus menjaganya. Aceh memilik 739 objek wisata, 1.137 Situs bangunan cagar budaya, 535 pemandu wisata, 172 Kelompok Sadar Wisata, 619 Hotel bintang/non bintang, 112 biro perjalanan wisata, 126 usaha cendera mata, sebanyak 1.779 amenitas (restoran, rumah makan, kafe, biro perjalanan, toko suvenir),” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *