Kadisbudpar Aceh: Selain Sebagai Pertunjukan “Tarian Tarek Pukat” Lambang Semangat Gotong Royong Para Nelayan

Globalkini.com | Banda Aceh,- Tarian Tarek Pukat adalah salah satu tarian tradisional Pesisir  Aceh yang menggambarkan kehidupan nelayan yang tinggal di wilayah pesisir. Tarian ini dilakukan oleh sekelompok penari yang mengenakan pakaian tradisional Aceh dan menggunakan peralatan nelayan seperti pukat dan jaring.

Tari Tarek Pukat menggambarkan aktivitas para nelayan yang menangkap ikan di laut.  Tarian tarek pukat berasal dari kata Tarek yang berarti “Tarik”, dan Pukat adalah alat sejenis jaring yang digunakan untuk menangkap ikan.

Tarian tarek pukut biasanya dibawakan oleh sekelompok penari wanita yang menari dengan menggunakan tali sebagai atribut menarinya. Biasanya tarian ini ditampilkan saat upacara penyambutan, acara adat, dan acara budaya.

Tarian Tarek Pukat terinspirasi dari tradisi para nelayan yang menggunakan pukat sebagai alat menangkap ikan di laut. menarek pukat atau tradisi menarik jala yang sering dilakukan oleh masyarakat Aceh.

Selain sebagai sebuah pertunjukan, tarian ini juga sebagai bentuk apresiasi terhadap budaya dan tradisi masyarakat Aceh pesisir, khususnya saat menangkap ikan di laut. Tarian tarek pukat dimaknai sebagai implementasi sikap gotong-royong dan semangat kebersamaan yang direfleksikan dalam sebuah tarian, Kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh (Kadisbudpar Aceh), Almuniza Kamal, S.STP, M.Si melalui Kepala Bidang Bahasa dan Seni, Nurlaila Hamjah

Nurlaila menyadari, Disbudpar Aceh, memiliki peran yang sangat penting dalam mempertahankan, mempromosikan, dan mendukung kususnya seni tarian Tarek Pukat. Seni tarian Tarek Pukat merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga bagi masyarakat Aceh, dan Disbudpar Aceh berkomitmen untuk melestarikan dan mengembangkan seni tarian ini.

Salah satu peran Disbudpar Aceh dalam mempertahankan seni tarian Tarek Pukat adalah melalui kegiatan dokumentasi dan penelitian. Dinas ini akan melakukan penelitian mendalam tentang asal-usul, sejarah, gerakan, dan makna di balik tarian Tarek Pukat. Dengan memahami secara menyeluruh aspek-aspek ini, Disbudpar Aceh dapat membantu menjaga keselarasan dan keaslian tarian ini dalam bentuk yang autentik.

Selain itu, lanut Nurlaila, Disbudpar Aceh juga berperan aktif dalam mempromosikan seni tarian Tarek Pukat kepada masyarakat lokal dan wisatawan. “Kita telah mengadakan pertunjukan tarian Tarek Pukat di berbagai acara budaya dan pariwisata baik di Aceh maupun di tingkat Nasional. Hal tersebut untuk membantu meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni tarian ini dan menarik minat wisatawan untuk datang dan menyaksikannya tarian ini, termasuk dalam kegiatan Pekan kebudayaan Aceh (PKA) ke-8  yang akan digelar Agustus nantinya Tarian tarek Pukat akan ditampilkan ”, ujar Kabid Bahasa dan Seni.

Tidak hanya disitu, lanjut Nurlaila, Disbudpar Aceh juga berperan dalam mendukung pengembangan seni tarian Tarek Pukat melalui pelatihan dan pendidikan bagi para penari muda, baik dalam hal teknik tari maupun pemahaman tentang budaya Aceh yang terkait dengan tarian Tarek Pukat. Dengan demikian, Disbudpar Aceh membantu menciptakan generasi penari yang terampil dan terlatih untuk meneruskan tradisi seni tarian ini ke masa depan. Sebutnya.

Selain itu, Disbudpar Aceh juga telah bekerja sama dengan komunitas lokal, lembaga pendidikan, dan kelompok seni lainnya untuk mengadakan pertunjukan kolaborasi yang melibatkan seni tarian Tarek Pukat. Melalui kolaborasi ini, seni tarian Tarek Pukat dapat diintegrasikan dengan bentuk seni lainnya, seperti musik tradisional Aceh atau seni pertunjukan modern, sehingga menciptakan pengalaman budaya yang lebih kaya dan menarik.

Secara keseluruhan, peran Disbudpar Aceh dalam mempertahankan, mempromosikan, dan mendukung seni tarian Tarek Pukat sangat penting. Disbudpar bertanggung jawab untuk melindungi warisan budaya Aceh ini dan memastikan bahwa seni tarian Tarek Pukat tetap hidup, berkembang, dan dihargai oleh masyarakat lokal dan pengunjung dari luar daerah.

Lebih lanut Nurlaila menjelaskan, dalam era globalisasi dan zaman modern ini, tarian Tarek Pukat memiliki peranan yang sangat penting dalam mempromosikan budaya Aceh kepada dunia. Tarian ini merupakan salah satu warisan budaya yang kaya dan unik, yang mencerminkan identitas dan kekayaan tradisi masyarakat Aceh. Dalam konteks globalisasi yang semakin meningkat, menjaga dan mempertahankan keunikan budaya lokal sangatlah penting.

Tarian Tarek Pukat
Penampilan Tim Rampoe UGM dalam ajang International Online Dance Competiton yang digelar oleh Folklore Festival Assosiation pada September 2020 | Foto: ugm.ac.id

Tarian Tarek Pukat memiliki daya tarik yang kuat dalam menarik perhatian wisatawan dan masyarakat internasional. “Melalui gerakan yang energik dan melambangkan kegembiraan, tarian ini berhasil menghadirkan pesan yang positif tentang kehidupan masyarakat Aceh. Selain itu, pesan-pesan moral dan nilai-nilai kehidupan yang terkandung dalam tarian ini juga mampu memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan dan kerjasama di tengah tantangan global yang dihadapi saat ini”, sebutnya.

Namun, di era globalisasi ini, tantangan yang dihadapi dalam melestarikan tarian Tarek Pukat juga tidak bisa diabaikan. Pengaruh budaya asing yang masuk ke dalam masyarakat dapat mempengaruhi popularitas dan keberlanjutan tarian ini. Oleh karena itu, kami Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, bertekad untuk melindungi dan mempromosikan tarian Tarek Pukat dengan cara yang tepat.

Salah satu upaya yang kami lakukan adalah dengan memasukkan tarian Tarek Pukat ke dalam program pariwisata Aceh. Dalam hal ini, “kami bekerja sama dengan pemerintah daerah, komunitas lokal, dan pelaku pariwisata untuk meningkatkan pemahaman dan apresiasi terhadap tarian ini. Kami juga menggandeng media sosial dan platform digital untuk memperkenalkan tarian Tarek Pukat kepada khalayak yang lebih luas, baik di dalam maupun di luar negeri”,

Dalam era globalisasi dan zaman modern ini, tarian Tarek Pukat memiliki potensi besar untuk menjadi aset pariwisata yang unggul bagi Aceh. Kami berkomitmen untuk melindungi dan mempromosikan keunikan budaya ini agar tetap hidup dan dapat dinikmati oleh generasi sekarang dan yang akan datang. Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku pariwisata, kami yakin bahwa tarian Tarek Pukat akan terus bersinar dan memperkaya dunia seni budaya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *