Meulaboh – Kepala Perwakilan BKKBN Aceh, Drs Sahidal Kastri MPd menyampaikan, perlu ikhtiar yang baik untuk menurunkan dan penangganan kasus stunting di Kabupaten Aceh Barat yang saat ini diangka stunting 27,4 persen dari data yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan (Menkes),Rabu 14/12/2022.
“Perlu ikhtiar yang baik dari petugas dilapangan supaya angka stunting turun di Aceh Barat, sebab petugas dilapangan lah yang memiliki data. Apapun yang kita kerjakan dengan ikhtiar baik akan menghasilkan kerja yang baik dan dapat menciptakan generasi yang bebas stunting,” kata Sahidal.
Hal itu dikatakan saat memberi kata sambutan pada diskusi panel manajemen stunting tingkat kabupaten/kota di Meulaboh, Rabu, 14 Desember 2022, yang dikuti sebanyak 50 peserta dari berbagai unusur seperti kepala desa/gampong, bidan, kepala Puskesmas, camat dan dinas terkait.
Sahidal mengatakan, saat ini posisi Aceh sesuai data yang dikeluarkan Menkes berada diurutan nomor 3 secara nasional dengan angka kasus stunting 33,2 persen. “Kita berharap angka tersebut akhir tahun 2022 ini dapat turun,” katanya.
Ia mengatakan, saat ini ada 966 kader keluarga berencana di Aceh Barat dan untuk mencegah stunting harus dimulai dari hulu, dalam arti kaderlah yang mengetahui data calon keluarga baru atau calon pengantin. “Dari hululah kita dapat mencegah stunting dengan mengetahui calon ibu baru dengan memberi asupan gizi dan table tambah darah,” katanya.
Untuk itu, Sahidal meminta TPK (tim pedamping keluarga) untuk bekerja dengan ikhtiar dan serius, supaya mendapatkan hasil yang baik dan stunting dapat dicegah dari awal.
Pada kegiatan itu, juga dihadiri beberapa narasumber seperti dari Dinas Kesehatan Aceh Barat, DP4AKB Aceh Barat, Wadir Rumah Sakit Cur Nyak Dhien Meulaboh dan Bappeda Aceh Barat serta dari Ikatan Bidan Indonesia Kabupaten Aceh Barat.