GlobalKini.com | Banda Aceh – Kabupaten Pidie berhasil mencuri perhatian dalam lomba memasak kuliner kreasi di Taman Ratu Safiatuddin, Kota Banda Aceh, yang berlangsung Sabtu lalu. Kontingen Pidie memamerkan kekayaan kuliner tradisional dengan menghadirkan dua menu istimewa, yaitu Muloh Teupeh (Bandeng tanpa duri) dan Sie Itek Puteh (Bebek masak putih), sabtu (11/11/2023).
Dalam penjelasannya kepada dewan juri, juru masak handal, Nur Malia Sari, menjelaskan bahwa Muloh Teupeh adalah sajian unik yang melibatkan proses pemisahan tulang dari ikan Bandeng segar. Daging ikan kemudian ditumis dengan berbagai rempah pilihan sebelum kembali dimasukkan ke dalam kulit ikan. Proses selanjutnya, sajian ini dibungkus dengan daun dan dipanggang, memberikan sentuhan cita rasa yang luar biasa.
“Muloh Teupeh tidak hanya lezat namun juga tinggi protein, sangat cocok untuk konsumsi anak-anak dan dapat mencegah stunting. Kami menghadirkan inovasi dengan menyajikannya dalam bentuk kudapan beras ketan yang diisi dengan daging Muloh Teupeh,” ungkap Nur Malia Sari dengan semangat.
Selain Muloh Teupeh, Sie Itek Puteh juga menjadi daya tarik tersendiri. Menu ini, yang telah menjadi favorit masyarakat Pidie, menampilkan bebek masak putih dengan bumbu lezat yang tidak pedas. Kreativitas dalam penyajiannya terlihat dari variasi dipanggang dan abon yang memberikan pilihan menarik bagi para pecinta kuliner tradisional.
Menariknya, kedua menu tersebut menggambarkan upaya Pidie dalam melestarikan warisan kuliner tradisional sambil memberikan sentuhan modern yang sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini sejalan dengan semangat kontingen Pidie untuk terus berinovasi dan mempertahankan kekayaan kuliner daerah.
Tidak hanya menghadirkan hidangan utama, Pidie juga menyuguhkan minuman segar yang disebut Ie Kuyun Aromatik. Minuman ini terbuat dari sari jeruk nipis yang dipadukan dengan rempah pilihan seperti kapulaga, jintan manis, dan daun pandan, memberikan kesegaran tersendiri.
Prestasi kontingen Pidie dalam lomba memasak kuliner kreasi ini menjadi bukti nyata bahwa kekayaan kuliner Indonesia tetap hidup dan terus berkembang. Diharapkan, pencapaian gemilang ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam melestarikan dan mengangkat kuliner tradisional menjadi sebuah kebanggaan.