JAMBI – Tim evakuasi gabungan terdiri dari TNI, Polri, Badan SAR Nasional atau Basarnas serta relawan berhasil menemukan lokasi Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono dan rombongan yang mengalami kecelakaan helikopter di Bukit Tamia, Kerinci, Jambi, Senin (20/2).
Tim gabungan menuju titik jatuhnya helikopter jenis 412 SP Reg 3001, yang berada dalam hutan lebat dengan kontur perbukitan serta terjal kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).
Delapan korban antara lain, pilot AKP Ali Nurdin, copilot AKP Amos Freddy dan mekanik Aipda Susilo. Serta penumpang Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Dir Reskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira, Dir Polair Polda Jambi Kombes Pol Michael Mumbunan, Koorspripim Kompol Ayani dan Ajudan Briptu Muhardi Aditya.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo menyebut tim evakuasi telah mendorong logistik untuk rombongan Kapolda Jambi, termasuk power bank guna memudahkan komunikasi.
“Sekira pukul 04.00 WIB Tim Evakuasi Darat berhasil menemukan rombongan Bapak Kapolda, dan selanjutnya memberikan bantuan makanan tambahan Polri (MTP), selimut, dan dilanjutkan dengan suplai air dan MTP melalui Helikopter Dit Pol Airud,” kata Dedi kepada wartawan.
Pencarian dan evakuasi rombongan Kapolda Jambi mengerahkan sekitar 350 personel SAR gabungan di bawah pimpinan Kapolres Kerinci AKBP Patria Yudha Rahadian.
Dedi mengatakan ada dua tim yang bergerak ke lokasi pendaratan darurat Helikopter Polri jenis Bell 412 SP dengan Nomor Registrasi P-3001 yang membawa delapan orang, salah satunya Kapolda Jambi sejak Minggu malam (19/2).
“Ada dua tim yang sudah bergerak dimulai tadi malam sampai dengan hari ini. Tim udara kemarin menggunakan tiga helikopter, tapi hari ini kami sudah menggunakan enam helikopter,” kata dia.
Tim udara melibatkan dua helikopter Polri, satu pesawat Basarnas, dan pesawat TNI AU satu unit.
Perkembangan terakhir, Dedi mengatakan pihaknya bisa berkomunikasi dengan Kapolda Jambi dan rombongan. Tim darat yang sampai di lokasi telah menentukan titik penjemputan.
“Pukul 10.00 WIB tadi sudah diberangkatkan tim evakuasi jalur udara, baik helikopter Polri maupun Basarnas,” katanya.
Dedi mengatakan proses evakuasi masih berjalan, baik tim darat maupun tim udara. Proses evakuasi dari udara rencananya dilakukan tanpa mendarat karena pertimbangan cuaca dan medan dari lokasi heli mendarat darurat yang berada di ketinggian.
Strategi penyelamatan juga telah disusun. Di Posko Bangko, Merangin sudah standby dua helikopter untuk evakuasi. Di lapangan Desa Tamiai, akan dijadikan titik penanganan pertama bagi korban yang berhasil dievakuasi dari dalam hutan. Di sana kita telah menyediakan obat-obatan, makanan dan air bersih.
“Memang kendala yang paling utama di sana adalah cuaca. Cuaca berkabut dan tiba-tiba hujan yang menghambat proses evakuasi yang dilakukan kemarin pada hari Minggu (19/2),” terangnya.
Selain itu, Polri menyiapkan satu unit pesawat yang akan digunakan membawa Kapolda Jambi dan rombongan apabila membutuhkan perawatan intensi di RS Polri.
“Jadi rumah sakit yang kami persiapkan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jambi, dan pesawat kami siapkan apabila penanganan di rumah sakit tidak mampu nanti pesawat kami terbangkan ke Jakarta agar perawatan medis lebih efisien, efektif dan maksimal penanganan korban,” bebernya.