BANDA ACEH – Ketua Partai NasDem Aceh, Teuku Taufiqulhadi, meminta pemerintah pusat agar mempertimbangkan kembali untuk hadirnya bank-bank konvensional ke Aceh.
“Kekosongan bank-bank konvensional seperti bank Mandiri, BNI, BRI dan lain sangat mengganggu upaya masyarakat Aceh sendiri untuk keluar dari problem ekonomi,” kata Teuku Taufiqulhadi,Jum’at (29/10/2022).
Dari data statistik, saat ini Aceh tercatat sebagai provinsi termiskin di Pulau Sumatera, meski menggelola anggaran yang banyak.
Begitu juga dengan angka stunting dan inflasi juga sangat tinggi serta angka pertumbuhan ekonomi masih rendah dibandingkan rata-rata pertumbuhan nasional.
Salah satu penyebabnya persoalan ini karena kurang dukungan dari lembaga-lembaga keuangan nasional saat ini.
“Karena absen bank-bank konvensional ini, kegiatan ekonomi rakyat terganggu. Para pengusaha lokal gagal merencanakan kegiatan perusahaannya karena dukungan perbankan tidak maksimal,” ungkapnya.
Ia menilai apabila tidak segera ada penyelesaian terhadap masalah ini, ekonomi Aceh makin tenggelam.
“Lembaga-lembaga keuangan syariat di Aceh memang makin baik. Tapi sama sekali belum mampu menutupi kekosongan yang ditinggalkan bank-bank konvensional,” ujar Taufiqulhadi.
Justru rakyat melihat, jika bank-bank konvensional kembali ke Aceh, maka akan tercipta kompetisi yang sehat dan menguntungkan masyarakat.
Bank-bank syariat pun akan cepat belajar dan menjadi lebih baik. Ikut campur tangan pemerintah pusat diperlukan agar pemerintah daerah terbantu.
“Sinergisitas pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam ini, akan membawa dampak baik dan akan didukung masyarakat Aceh,” demikian Ketua DPW NasDem Aceh Teuku Taufiqulhadi.