BATAM – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh membawa setidaknya sepuluh orang pelaku usaha ekonomi kreatif (ekraf) Aceh untuk mengikuti benchmarking ke Kota Batam Kepulauan Riau, pada tanggal 25-27 November 2022.
“Para pelaku ekraf Aceh disamping mempromosikan Pariwisata Aceh juga akan melihat dan mempelajari bagaimana cara Kota Batam mengembangkan sektor ekonomi kreatif untuk mendongkrak pertumbuhan industri pariwisata,” kata Kadisbudpar Aceh, Almuniza Kamal, melalui Kabid Pengembangan Usaha Pariwisata dan Kelembagaan, Ismail, Jumat (25/11/2022).
“Kita pilih Batam karena Batam merupakan pintu masuk wisatawan dalam negeri dan luar negeri seperti singapura, Malaysia, Thailand dll Karenanya kita harapkan para peserta yang dibawa dapat betul-betul memanfaatkan momen tersebut sehingga bisa memberikan dampak positif buat Aceh dalam hal mempromosikan Ekraf yg ada di Aceh serta menjalin komunikasi sesama pelaku Ekraf,” imbuhnya.
Selama di Batam, peserta bechmarking langsung di bawah kendali Muhammad sebagai ketua tim, menjalin sinergisitas dan kolaborasi dengan Pemda Kota Batam dan pelaku ekraf setempat. Di hari pertama, peserta pelaku ekraf melakukan audiensi di ruang aula Hotel Pacific Palace Batam dengan para sesama pelaku usaha ekonomi kreatif di Batam.
Kepala kadisbudpar Kota Batam Drs. ARDIWINATA melalui Miftahulroziqin sebagai adyatama kepariwisataan dan ekraf serta didampingi oleh ibu Yulisnar Al murni juga sebagai adyatama kepariwisataan dan ekraf mengatakan, Disbudpar Kota Batam mendukung penuh para pelaku ekraf di Batam. Tidak hanya menyediakan fasilitas seperti di produk Kriya Bunda Evi ditiban kelurahan sekupang, Pelaku Batik Iluh yang sudah griya nya di Mal MB2, Ari Tuju Kopi di niaga mas batam center sebagai tempat mereka-mereka ini membina tumbuh-kembangnya komunitas pelaku ekonomi kreatif, tetapi juga mendukung dalam bentuk pembiayaan dan networking, disamping juga market mereka sudah masuk ke luar negeri seperti Malaysia.
“Kunci keberhasilan di sini adalah sinergi dan kolaborasi. Kita kerjasama dengan berbagai pihak dari unsur pentahelix pariwisata, bahu-membahu membangun ekraf,” ujar Ibu Yulisnar Al murni.
Salah satu peserta benchmarking Melan Meta Diansyah pelaku usaha Cokinol mewakili dari Kota Sabang mengapresiasi Pemerintah Aceh yang membawa para pelaku ekraf Aceh ke Kota Batam, Kepulauan Riau. Hal itu menjadi trigger motivasi bagi mereka untuk melakukan hal serupa ketika sampai di Aceh apalagi saat ini Pemerintah Aceh juga sedang gencar mendorong perkembangan sektor pelaku usaha ekonomi kreatif dan Pariwisata.