GlobalKini.com | Banda Aceh – Kota Banda Aceh berhasil meraih prestasi yang membanggakan dengan meraih peringkat kelima dalam lomba pawai budaya pejalan kaki dalam rangkaian Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8. Lomba pawai budaya jalan kaki ini digelar pada Minggu (5/11/2023) dengan rute yang mengambil peserta melewati beberapa lokasi bersejarah dan kultural di kota.
Rute pawai dimulai dari Lapangan Blang Padang dan melibatkan perjalanan yang melewati Tugu Simpang Jam, Jalan Tengku Abu Lam U (Balai Kota), Jalan Mohammad Jam, Jalan Syech Muda Wali, Jalan Prof A Majid Ibrahim II, dan berakhir kembali di Lapangan Blang Padang. Pawai budaya ini menjadi magnet bagi ribuan warga Aceh yang dengan antusias memadati sepanjang rute tersebut, memberikan dukungan dan semangat kepada para peserta.
Tim pawai Banda Aceh dipimpin oleh Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Banda Aceh, Wahyudi, yang didampingi oleh para asisten dan kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka tampil dengan penuh semangat, mengenakan pakaian adat Aceh lengkap dengan Kupiah Meukutop, sembari menghadirkan elemen-elemen budaya yang memukau.
Pj Wali Kota Banda Aceh, Amiruddin, merasa sangat bersyukur atas pencapaian yang diraih dalam lomba pawai budaya jalan kaki ini. Dia menekankan bahwa peringkat kelima adalah pencapaian yang membanggakan bagi Banda Aceh, mengingat persaingan sengit dengan peserta dari berbagai daerah di Aceh.
Amiruddin menambahkan, “Prestasi ini menjadi penyemangat bagi Banda Aceh untuk terus berpartisipasi dalam berbagai lomba lainnya. Kami berharap bisa terus meningkatkan kualitas dan prestasi kami dalam rangka memperkuat identitas budaya kami.”
Selain itu, ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPK) dan semua peserta pawai budaya jalan kaki yang telah berkontribusi dengan maksimal dalam lomba ini.
Sebagai tambahan informasi, dalam pengumuman yang dibuat oleh panitia PKA ke-8, lomba Pawai Budaya Jalan Kaki dimenangkan oleh Pidie sebagai juara pertama, disusul oleh Aceh Selatan sebagai juara kedua, dan Bireuen sebagai juara ketiga. Lhokseumawe berada di peringkat keempat, sementara Banda Aceh meraih peringkat kelima. Lomba ini adalah bukti nyata semangat dan keragaman budaya yang menjadi kekayaan Aceh dan telah memberikan inspirasi kepada seluruh peserta dan penonton.
