BANDA ACEH – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh Bustami Hamzah menyampaikan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur Aceh Tahun Anggaran 2023 dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) Senin (22/04/2024).
Sidang paripurna itu dipimpin Ketua DPRA Zulfadli serta dihadiri pimpinan dan anggota dewan dan Forkopimda.
“Pendapatan Aceh Tahun Anggaran 2023 direncanakan Rp 10,36 triliun lebih, realisasinya Rp 10,5 triliun lebih atau 101,29 persen. Belanja Aceh direncanakan Rp11,62 triliun lebih, realisasinya Rp 11,35 rupiah lebih atau 97,7 persen,” kata Bustami Hamzah.
Ia melanjutkan, sementara penerimaan pembiayaan yang diperoleh dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) Tahun Anggaran 2022 realisasinya Rp 1,30 triliun lebih.
“Sedangkan rencana pengeluaran pembiayaan Rp 412,889 miliar lebih. Sehingga pembiayaan neto direncanakan Rp 1,252 triliun lebih, realisasinya Rp 1,254 triliun lebih atau 100,21 persen,” ujarnya Bustami.
Kemudian Pendapatan Zakat, Infaq, Shadaqah dan Wakaf direncanakan Rp 92 miliar lebih dan terhimpun Rp 89,62 miliar lebih atau 97,42 persen serta telah disalurkan sebesar Rp 165,48 miliar lebih kepada 8 senif yang berhak menerimanya.
Bustami menyampaikan, Pemerintah Aceh dalam melaksanakan tugas pembantuan dari pemerintah pusat memperoleh 11 Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) yang dilaksanakan oleh 7 SKPA dengan total anggaran sebesar Rp 150,46 miliar lebih, realisasinya Rp 149,11 miliar lebih atau 99,1 persen.
“Inflasi Aceh Tahun 2022 sebesar 5,89 persen dan telah berhasil ditekan menjadi 1,53 persen di tahun 2023,” ujarnya.
Kemudian persentase penduduk miskin di Aceh dari 14,75 persen tahun 2022 menjadi 14,45 persen tahun 2023. Selanjutnya Angka Kemiskinan Ekstrem tahun 2022 sebesar 2,95 persen, turun menjadi 1,83 persen per Tahun 2023.
“Bulan Desember 2023 Angka Stunting berdasarkan data Elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (E-PPGBM) sebesar 21.400 balita, mengalami penurunan sebanyak 6.549 balita, dibandingkan bulan Oktober 2023 yang berjumlah 27.949 balita,” ungkapnya.
Selain itu, pertumbuhan ekonomi tahun 2023 sebesar 4,23 persen meningkat dari tahun 2022 sebesar 4,21 persen. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) berdasarkan lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar, adalah perdagangan besar dan eceran, penyediaan akomodasi dan makan minum, transportasi dan pergudangan, pengadaan listrik dan gas, serta pertanian, kehutanan, dan perikanan.
“Kondisi ekonomi Aceh Tahun 2023 berdasarkan Quartal to Quartal sebesar 0,45 persen, Year on Year sebesar 5,04 persen dan Costumer to Costumer sebesar 5,05 persen,” pungkas Bustami.