BATAM – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disbudpar) Aceh menjalin Memorandum of Understanding (MoU), dengan Disbudpar Kota Batam, terkait pengembangan pelaku usaha ekonomi kreatif.
Bahkan tim Ekonomi Kreatif (Ekraf) Aceh, juga mengunjungi beberapa usaha Ekraf di Batam, sebagai langkah upaya untuk pengembangan untuk dikembangkan ke Aceh.
“Alhamdulillah hasil peninjauan tim Ekraf Aceh, sangat memuaskan. Juga Ekraf, di Batam layak dikembangkan di Aceh. Untuk menarik pariwisata macan Negara,” ujar Meta Diansyah, salah satu pelaku Ekraf, Coklat Kilo Meter Nol (Cokino) asal Kota Sabang, Sabtu, (27/11/2022).
Dia menyebut, dalam peninjauan Ekraf di Kota Bantam, ada salah satu Ekraf layak dikembangkan di Kota Sabang, termasuk beberapa wilayah pesisir Aceh. Sebab bahan baku daerah tersebut melimpah ruah
“Seperti usaha Ekraf Gongngong di Kota Bantam. Gonggong itu dibuat dari batok, kerang. Ada juga beberapa bahan lainnya berasal dari limbah,” katanya.
Dia menyebutkan, di Aceh masih banyak batok kerang terbuang dibibir . Padahal jika diolah. Padahal jika diolah dapat menghasilkan uang.
“Bahan bakunya banyak. Tentu perlu adanya pelatihan yang khusus, seperti pola pengelohan, hingga dipasarkan,” jelasnya.
Selain itu kata Dia, tim Ekraf Aceh juga meninjau beberapa kuliner di Batam. Menarik perhatian, kuliner di Batam ternyata bahan bakunya ada di Aceh, seperti kuliner kopi, kuliner keripik, kuliner Emping, home stay, perhotelan dan beberapa usaha Ekraf lainnya.
“Kalau kita lihat kuliner Batam, Aceh bisa dibilang embung bahan bakunya. Tentu untuk mendongkrak itu perlu adanya dukungan dari semua pihak,” ungkap.
Tak hanya itupun, tim Ekraf Aceh juga mempromosikan beberapa produk Ekraf Aceh, ke tim Ekraf Batam. Bahkan tim Ekraf Kota Batam memuji kepiawaian Ekraf Aceh dalam mempromosikan produk dan kuliner lokal yang brending, seperti Kopi, Coklat dan beberapa produk lokal lainya.
“Intinya mereka juga kagum melihat produk Ekraf Aceh, kini telah mendunia. Namun, untuk mempercepat pertumbuhan Ekraf Aceh, perlu adanya dukungan dari pemerintah,” ungkap
Sementara Ketua Ekraf Kota Batam Zikin mengapresiasi atas kunjungan tim Ekraf Aceh. Bahkan dalam pertemuan antara Ekraf Aceh dan Kota Batam siap mempromosikan produk Ekraf Aceh. Apalagi antara Aceh dengan Batam itu masih satu rumpun.
“Jadi produk Ekraf Aceh pasti di Kota Batam banyak yang diminati. Apalagi Kopi yang sedang brending di Aceh,” jelasnya.
Dengan adanya kunjungan ke Kota Batam, sehingga adanya terjalin hubungan yang baik, dapat menukar ide-ide Ekraf Aceh. Selain itu juga membutuhkan pertukaran ide-ide kreatif dapat tumbuh subur, harapnya.(R)