BANDA ACEH – Sebanyak lima wilayah Kecamatan di Kabupaten Aceh Utara yang meliputi Kecamatan Pirak Timur, Kecamatan Matangkuli, Kecamatan Lhoksukon, Kecamatan Tanah Luas dan Kecamatan Baktiya, hingga saat ini masih terendam banjir, Jumat, (28/10/2022).
Sebelumnya, wilayah yang terdampak banjir telah mencakup 15 kecamatan dan 151 gampong. Terkait kondisi itu, lantas mendorong Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mengambil langkah cepat dan menyatakan darurat bencana banjir di Kabupaten Aceh Utara melalui Surat Pernyataan Bencana Nomor: 360/1656/2022, tertanggal 5 Oktober 2022.
Terkait hal itu, Responsibilitas dan upaya oleh Dinas Kesehatan Aceh menerjunkan sejumlah dokter Spesialis dari Banda Aceh ke lokasi terdampak banjir di Aceh Utara untuk melaksanakan kegiatan bakti Sosial.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif menyebutkan, pihaknya bersama dengan sejumlah dokter Spesialis dari Banda Aceh diantaranya Spesialis Penyakit Dalam, Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin, Spesialis Bedah, Spesialis Anak, Spesialis THT & KL dan Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Tak hanya itu, pihaknya juga membawa alat USG Portabel, dokter Gigi, dokter Umum, tim PTM, Surveilans dan Kesling untuk membantu pengobatan Masyarakat yang terdampak banjir.
Tak hanya menghadirkan dokter Spesialis, kegiatan tersebut juga mendapat dukungan penuh dari Dinas Kesehatan Aceh yang bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Banda Aceh, Dinas Kesehatan Aceh Utara, Puskesmas dan berbagai organisasi Profesi yang teragabung.
Ia juga mengingatkan kepada kaum Ibu yang mempunyai Bayi untuk tetap memberikan ASI secara eksklusif kepada anak-anaknya.
“Anak-anaknya tetap di imunisasi dan kepada ibu hamil untuk selalu memeriksakan kesehatannya kepada tenaga kesehatan terdekat, baik kepada bidan desa atau bisa juga ke puskesmas terdekat yg ada di wilayah Aceh Utara,” imbuhnya.
Koordinator Tim Baksos untuk korban Banjir di Aceh Utara, dr. Rais Husni Mubarrak mengatakan, bahwa Tim Bakti Sosial di Aceh Utara melibatkan Organisasi Profesi untuk terjun langsung kelokasi.
“Untuk Baksos banjir Aceh Utara kali ini tim yang turun melibatkan banyak Organisasi profesi diantaranya ada IDI Kota Banda Aceh, PERDOSKI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin) Cabang Aceh, IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia), PAPDI (Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia, PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), PERHATI-KL (Perhimpunan Dokter Spesialis THT-KL) dan IDI Cabang Aceh Utara, RSUDZA, RS. Meuraxa, RS Jiwa Aceh, Asosiasi Rumah Sakit Daerah (ARSADA),” katanya.
Rais menjelaskan, bahwa kegiatan Baksos terebut dilaksanakan selama 3 hari dilokasi banjir dan juga turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Aceh serta Kepala Dinas Kesehatan Aceh Utara.
“Pelaksanaannya selama 3 hari, dimulai pada Kamis di Gampong Munye Pirak, Kecamatan Matang Kuli dan juga dihadiri oleh Kadinkes Aceh, Bapak dr. Hanif serta Kadinkes Aceh Utara, Bapak Amir Syarifuddin, M.Kes,” jelasnya.
Selanjutnya, pada hari kedua dipusatkan di Puskesmas Lhoksukon dan Desa Cot U Sibak dan pada hari ketiga dilanjutkan di Puskesmas Pirak Timu.
“Hari kedua tepatnya pada hari Jumat baksos dipusatkan di dua lokasi berbeda yaitu pada pagi hari dipusatkan di Puskesmas Lhoksukon dan setelah Shalat Jumat, lokasi baksos bergeser ke desa Cot U Sibak, masih di Kecamatan Loksukon. Pada hari ke tiga, Sabtu baksos dilaksanakan di Puskesmas Pirak Timu,” tutur dr. Rais.
Kendati demikian, kata dr. Rais, disamping layanan umum dan spesialis, pihaknya juga melakukan pemeriksaan kesehatan dasar, baik itu pemeriksaan Kadar Gula Darah, Kolestrol dan Pelayanan Imunisasi.
“Tak hanya Pelayanan Umum dan Spesialis, kita juga melakukan pemeriksaaan Kesehatan Dasar, seperti pemeriksaan kadar gula darah, cek kolesterol dan dilokasi juga dilakukan layanan imunisasi kepada anak-anak yang terdampak banjir,” pungkasnya.
Untuk diketahui, kegiatan Bakti Sosial yang dilaksanakan Dinas Kesehatan Aceh beserta Organisasi Spesialis yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Aceh Utara tidak hanya focus pada kesehatan Masyarakat terdampak banjir. Namun, terdapat juga beberapa pemeriksaan keadaan Sanitasi Lingkungan yang dilakukan Tim Kesling Dinas Kesehatan Aceh beserta Dinas Kesehatan Aceh Utara Pasca Banjir.
Oleh karena itu, hasil pemeriksaan Sanitasi Lingkungan pasca Banjir secara fisik Air Bersih tidak sesu Standar Kualitas dari hasil pengamatan sementara.