SABANG – Kota Sabang semakin menegaskan posisinya sebagai destinasi wisata halal unggulan di Indonesia, Aceh khususnya. Dengan dukungan kuat dari berbagai pihak, wisata halal di Sabang semakin berkembang pesat dan menjadi daya tarik bagi wisatawan, terutama dari negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim.
Plt. Kepala Dinas Pariwisata Kota Sabang, Faisal Azwar, ST., MT menegaskan, konsep wisata halal telah menjadi brand andalan, bahkan mendunia.
“Kami percaya bahwa wisata halal bukan hanya sekadar trend, tetapi sebuah kebutuhan bagi banyak wisatawan Muslim di seluruh dunia. Kota Sabang telah berusaha keras untuk mengembangkan infrastruktur wisata sesuai dengan prinsip-prinsip Syariah,” ujar Faisal Azwar.
Faisal Azwar juga mengungkapkan, bahwa salah satu daya tarik utama Sabang adalah keindahan alam yang eksotis dan juga kuliner. Meski demikian, Sabang juga telah memperhatikan kebutuhan wisatawan Muslim dengan menyediakan berbagai fasilitas dan layanan dengan prinsip-prinsip syariah.
“Kita tetap mengandalkan objek wisata yang ada. Tentunya dengan layanan yang memberikan kemudahan akses bagi wisatawan yang mengedepankan syariah,” sambung Faisal Azwar.
Kendati demikian, kata Faisal Azwar, tidak ada penetapan wisata halal di Sabang. Namun, semua destinasi wisata Sabang berlabel halal. Hal tersebut, melihat ke wilayahan Aceh yang telah menerapkan Syariat Islam.
“Wisata di Sabang semua halal. Namun, tidak ada penetapan. Secara kewilayahan di aceh sudah menerapkan syariah islam. Contoh tempat toilet tidak bercampur laki-laki dan perempuan. Contohnya lagi wisata kuliner yang mengedepankan produk-produk halal dengan objek yang sama,” katanya.
“Pantai-pantai di Sabang menyediakan suasana yang ramah serta nyaman bagi wisatawan Muslim. Di sepanjang pantai, wisatawan dapat menemukan tempat beribadah dengan fasilitas yang layak,” tambahnya.
Ditempat terpisah, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata Kota Sabang, Murdiana S.Si., M.Si saat dijumpai ruang kerjanya menegaskan, bahwa wisata halal mengacu pada tiga konsep, diantaranya tempat ibadah, toilet dan kuliner.
“Dalam kita berbicara wisata halal harus mengacu pada tiga konsep, yang pertama ter- sedianya air yang bersih, toilet yang bersih itu harus tersedia di sebuah destinasi wisata. Terus juga tersedianya tempat ibadah dan makanan yang halal yang kalau bisa memang sudah ada sertifikasi halal. Jadi dia tiga item itu yang harus tersedia.
Kemudian, juga termasuk travel-travelnya, karena target wisata halal adalah wisatawan yang muslim,” kata Murdiana.
Murdiana mengatakan, belum ada penetapan wisata halal di Kota Sabang. Namun, secara keseluruhan destinasi
halal.
“Semua destinasi wisata kita halal, sudah terpenuhi terhadap tiga konsep itu. Kalau berbicara Aceh semua kita sudah berbicara pariwisata halal. Aceh kan destinasi wisata halal terbaik nomor dua setelah Lombok. Jadi wisata kita sudah memang konsepnya wisata halal,” ungkapnya.
Meski kota Sabang berkonsep wisata halal, Murdiana juga mengungkapkan, bahwa wisatawan asing non muslim juga mendapat perlakuan yang sama. Salah satunya, wisatawan asing memiliki tempat khusus.
“Memang ada tempat khusus bagi mereka,” katanya.
Dukungan dari pemerintah setempat dan masyarakat juga menjadi kunci sukses dalam menjadikan Sabang sebagai destinasi wisata halal terkemuka. Berbagai program promosi dan pembangunan infrastruktur terus dilakukan guna meningkatkan kualitas dan daya tarik wisata halal di Sabang.
Menurut data terbaru kunjungan wisatawan Muslim ke Sabang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Para wisatawan datang tidak hanya untuk menikmati keindahan alamnya, tetapi juga untuk merasakan keramahan dan keberagaman kultur yang ada di Kota Sabang.
Dengan visi yang jelas dan komitmen yang kuat, Kota Sabang terus berupaya menjadi destinasi wisata halal terdepan di Indonesia, serta menarik minat wisatawan Muslim dari berbagai penjuru dunia.