KUTACANE|globalkini.com – Badan Jalan Nasional di batas Gayo Lues – Aceh Tenggara – batas Sumatera Utara yang menjadi wewenang Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Aceh, masih bertaburan lubang di sejumlah titik di Bumi Sepaka segenab.
Kamis (10/8/2023) bukan saja jalan yang berlubang, tetapi bergelombang, tergenang air setiap musim penghujan akibat saluran tak maksimal berfungsi hingga retak.
Kondisi jalan nasional yang masih buruk ini membahayakan pengguna jalan karena rawan terjadi kecelakaan berlalu lintas.
Padahal, menurut informasi anggaran miliaran dialokasikan setiap tahunnya untuk pemeliharaan jalan nasional di BPJN Aceh.
Dana yang cukup besar tapi kerusakan jalan nasional dan tergenang di Aceh Tenggara tak pernah tuntas diperbaiki.
Seperti di Lawe Dua dan sekitarnya Kecamatan Bukit Tusam, Batu Dua Ratus, Kayu Mbelin, Lawe Loning I, Kampung Karo, Biakmuli, Terutung Megare dan daerah – daerah lainnya yang tersebar di sejumlah kecamatan di lintasan jalan nasional.
“Kondisi jalan nasional di Ach Tenggara banyak rusak dan tak pernah tuntas diperbaiki,” ujar Koordinator Gerakan Anti Korupsi (GeRAK) Aceh, Askhalani SHI.
Menurut Askhalani, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh perlu menindak tegas dan melakukan penyelidikan terhadap penggunaan anggaran rutin pemeliharaan jalan Nasional batas Gayo Lues Aceh Tenggara -Sumut tahun 2021, 2022, dan tahun 2023.
Ini penting untuk diketahui publik anggaran pemeliharaan jalan nasional itu apa saja yang diperbaiki seperti misalnya pacing jalan, perbaikan saluran pembuang dan lainnya.
Kegiatan apa saja yang didanai dari dana pemeliharaan jalan Nasional setiap tahunnya, karena dana cukup besar keluhan masyarakat tentang kerusakan jalan Nasional tak pernah tuntas diperbaiki.
Bahkan, disinyalir perbaikan asal-asalan dikerjakan, karena jalan yang pernah di pacing rusak kembali.
Hal senada diungkapkan Bupati Lumbung Informasi Rakyat (LIRA) Kabupaten Aceh Tenggara, M Saleh Selian.
Menurut dia, ada beberapa titik ruas jalan Nasional perlu dilebarkan seperti di kawasan Seldok dan Ketambe, karena lokasi ini seperti terjadi kecelakaan berlalu lintas seperti di tanjakan kawasan Ketambe.
Sementara itu, secara terpisah, PPK 3.5 BPJN Aceh, Teuku Munawar mengatakan jalan masional yang rusak ini mau dikerjakan.
Saat ini terkendala belum ada AMP yang produksi. “Dalam minggu depan insyaAllah sudah jalan diperbaiki,” katanya melalui washapp.
Menurut dia, tahun ini dana untuk pemeliharaan jalan nasional di Aceh Tenggara mencapai Rp 4,5 Miliar bersumber dari dana APBN untuk perbaikan jalan yang rusak yang menyebar di lintasan jalan nasional di lokasi sepanjang 73 kilometer. (*)