Silaturahmi dan Kenduri Anak Yatim di Jeunieb, Pj Gubernur Aceh: Yang Beku Harus Dicairkan

BIREUEN – Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, H Bustami Hamzah mengimbau semua elemen masyarakat, supaya untuk terus merajut kebersamaan, menabur kedamaian dengan dilandasi keikhlasan, serta mencairkan yang beku bila ada yang terjadi selama ini.

“Kita butuh energi yang besar untuk membangun Aceh kedepan. Untuk itu, kita perlu merajut kebersamaan, menabur kedamain yang dilandasi keikhlasan dan ternasuk mencairkan yang beku. Kalau itu, bisa kita lakukan saya yakin apapun akan mampu kita perbuat untuk Aceh yang lebih baik kedepan,” kata Pj Gubernur Bustami dihadapan ribuan masyarakat Jeunieb, pada Sabtu (04/05/2024).

Pernyataan itu disampaikan, Pj Gubernur Aceh pada acara silaturrahmi dan kenduri anak yatim masyarakat Kecamatan Jeunieb yang dipusatkan di Masjid Imum Syafi’i, Gampong Teupin Kupula, Jeunieb, Bireuen.

Turut hadir dalam acara tersebut, Ketua DPRA, Zulfadli, Pj Bupati Bireuen Aulia Sofyan, Ketua Fraksi PPP DPRA H Ichsanuddin MZ, Ketua KPA/PA Bireuen, Tgo Darwis Jeunieb dan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Disamping itu juga hadir Pj Ketua Tim Penggerak PKK Aceh, Mellani Subarni dan Rizawati (istri Ketua DPRA).

Pada kesempatan tersebut, Pj Gubernur juga mengajak semua masyarakat untuk saling maaf-memaafkan, karena saat ini masih dalam suasana bulan Syahwal.

“Mari kita semua untuk saling memaafkan meskipun sudah dipenghujung Syawal. Artinya kalau selama ini ada yang beku mari kita cairkan. Saling memaafkan sesama insani, merupakan anjuran agama kita,” himbau Bustami.

Untuk membangun Aceh kedepan, ungkap Pj Gubernur, membutuhkan energi yang besar dan kuat. Kekuatan dan energi ini mampu dihasilkan dengan kekompakan semua elemen dan tokoh masyarakat Aceh. “Mari kita rajut kebersamaan, menabur kedamaian dengan dilandasi keiklasan demi Aceh yang lebih baik kedepan,” ajak Bustami.

Dengan sudah kompak, lanjutnya, tentu Aceh akan kuat, apalagi terjaminnya stabilitas politik dan keamanan, disamping tertanam landasan keiklasan dalam membangun negeri ini.

“Ini akan menghasilkan energir yang tidak sedikit besar dan kuat. Saya yakin betul dengan tiga pondasi dasar ini yang akan menjadi acuan. Akan mampu kita mewujudkan kejayaan Aceh dalam bingkai NKRI yang makmur dan adil nantinya,” kata orang nomor satu di Aceh itu.

Dalam kesempatan itu, Bustami menyampaikan dua agenda Aceh besar yang harus disukseskan dalam tahun ini. Pertama, kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI yang akan berlangsung September 2024 mendatang. Dimana, Aceh dipercaya sebagai tuan rumah bersama dengan Sumatera Utara (Sumut) oleh Pemerintah Pusat.

Dalam penyelenggaraan event akbar olahraga empat tahunan ini, kata Pj Gubernur, nama baik, harkat dan martabat Aceh akan dipertaruhan. Karena kalau Aceh tidak mampu menjadi tuan rumah yang baik terhadap ribuan tamu yang datang. untuk mengikuti event besar itu, maka nama Aceh akan tercoret.

“Kalau kita tidak mampu menjadi tuan rumah yang baik, maka nama daerah kita akan tercoret di tingkat nasional. Kalau ini yang terjadi harga diri daerah ini akan hancur. Maka mari kita jaga nama Aceh supaya harum dimata nasional. Untuk itu saya minta kita semua untuk mendukung kesuksesan penyelenggaraan PON ini,” pinta Pj Gubernur.

Kedua, lanjutnya, agenda besar lainnya yang tidak kalah penting harus disukseskan penyelenggaraan Pilkada serentak. Pesta demokrasi lokal untuk memilih pemimpin di seluruh Aceh ini, dijadwalkan akan berlangsung Nopember tahun ini juga.

“Kalau di Bireuen ini saya tidak kuatir, karena banyak tokoh yang layak untuk maju sebagai calon bupati. Tinggal pada masyarakat untuk menentukan pilihannya,” ujar Bustami.

Pj Gubernur sempat menyebutkan sejumlah nama yang dinilai memiliki kapasitas untuk maju sebagai calon Bupati daerah setempat. Yaitu, Zulfadli yang kini menduduki posisi sebagai Keta DPRA, H Khalili (anggota DPRA), Darwwis Jeunieb (Ketua KPA/PA Bireuen), Ruslan Daud (anggota DP Ri/mantan Bupati Bireuen) dan Mukhlis (Ketua DPD Golkar Bireuen).

Orang nomor satu di Aceh ini, sempat mengulas tentang sejarah kejayaan Aceh dimasa lampau. “Ini pernah jaya dimasanya sekitar empat abad yang lalu. Kejayaan ini tentu harus kita raih kembali. Langkah pertama yang harus kita tanam pada diri kita masing-masing baik itu, pemimpin maupun masyarakat sendii adalah merajut kebersamaan, menabur kedamaian, dengan dilandasi keikhlasan. Saya kira tiga pondasi ini yang dilakukan oleh pendahulu kita dulu, sehingga mampu membawa Aceh pada zaman keemasan dimasanya,” kata Bustami.

Sebelumnya, Pj Gubernur dan Ketua DPRA beserta istri dilakukan peusijuk oleh masyarakat setempat, sebagai tanda syukuran dan sekaligus untuk keberkahan sebagai pemimpin. Peusijuk dilakukan langsung oleh Tgk Muhammad Hasan selaku pimpinan Dayah Babussalam Putri, Blang Me Barat, Jeunieb, Bireuen.

Ketua Panitia Silaturrahmi dan Kenduri Anak Yatim/Piatu Jeunib, H Khalili dalam laporannya menjelaskan, pada kegiatan tersebut turut disantuni sebanyak 482 orang anak yatim/piatu. Dalam kenduri ini juga ikut disembelih tujuh ekor lembu.

“Penyembelihan tujuh ekor lembu ini merupakan nazar kami untuk Pak Bustami yang sudah dipercayakan sebagai Pj Gubernur Aceh,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *