BANDA ACEH – Tim Pengobatan Kesehatan Bergerak (PKB) Daerah Terpencil Perbatasan Dan Kepulauan (DTPK) Dinas Kesehatan Aceh bertolak ke Kabupaten Simeulue. Tim bergerak dari Banda Aceh menuju Calang melalui via darat. Kemudian, dari Calang Tim menempuh jalur penyebrangan laut hingga ke Kabupaten Simeulue.
Tim medis tersebut akan berada di Simeulue selama Enam Hari.
Selama di Simeulue, Tim PKB DTPK Dinkes Aceh ini akan memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di dua lokasi yang berbeda. Kedua lokasi tersebut yakni Desa Wel-Wel Kecamatan Simeulue Tengah dan Desa Sanggiran Kecamatan Simeulue Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Aceh, dr. Hanif mengatakan, bahwa ada berbagai keluhan dan masalah kesehatan yang dialami warga kepulauan itu. Seperti gangguan pendengaran, mengalami bocor gendang telinga yang disebabkan sering batuk dan sering menyelam.
“Selama disana terdapat beberapa keluhan dan masalah kesehatan yang dialami warga kepulauan itu. Ada yang gangguan pendengaran, mengalami bocor gendang telinga yang disebabkan sering batuk dan juga sering menyelam,” kata Rais saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (27/10/2022).
Pada kesempatan itu, dr. Azwar Abdullah, Sp. THT-KL yang tergabung dalam Tim DTPK Dinkes Aceh mengatakan, terdapat 6 warga lanjut usia (lansia) yang mengalami gangguan pendengaran. Sehingga, harus dipasang alat bantu dengar (ABD).
Namun, 1 lansia diantaranya tidak berhasil dipasang alat bantu dengar karena menderita presbikusis berat yang harus dirujuk ke Rumah Sakit vertikal guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut untuk mendapatkan ABD yang sesuai.
“Lima lansia diantaranya berhasil dipasangkan masing-masing satu alat bantu dengar. Sementara 1 lansia lagi tidak berhasil dipasang alat bantu dengar karena lansia tersebut menderita presbikusis berat, sehingga harus dirujuk ke rumah sakit vertikal untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut,” kata dr. Azwar Abdullah, Sp.
Azwar menjelaskan, bahwa Presbikusis merupakan suatu kelainan berupa gangguan pada pendengaran atau tuli saraf pada usia lanjut.
“Presbikusis merupakan suatu kelainan gangguan pendengaran atau tuli saraf pada usia yang sudah lanjut. Maka perlu dirujuk untuk mendapatkan pemeriksana dan penyesuaian ABD,” jelasnya.
Azwar menambahkan, terdapat juga pasien yang mengalami bocor gendang telinga karena sering batuk pilek dan sering masuk air ke dalam telinga ketika menyelam atau mandi-mandi di laut dan di sungai.
Oleh karena itu, dr. Azwar berharap, agar anak-anak atau masyarakat di kepulauan itu dapat segera berobat ke Puskesmas terdekat apabila mengalami batuk pilek.
“Jangan mengangap sepele apabila ditemui anak-anak mengalami batu pilek. Apalagi batuk pilek sudah lama, ini bisa berefek ke telinga juga,” sebut dr. Azwar Abdullah, Sp. THT-KL di lokasi kegiatan.
Ia juga mengingatkan, apabila terjadi kasus seperti di atas, sebaiknya segera berobat ke fasilitas kesehatan terdekat. Anak-anak juga perlu mengurangi frekuensi mandi-mandi di laut.
“Bila mengalami kemasukan air di telinga agar segera diperiksa ke fasilitas kesehatan terdekat untuk dibersihkan,” pungkasnya.