Wakili Pj Bupati Aceh Besar, Kepala DSI Hadiri Pembukaan Musda ke-19 Muhammdiyah

KOTA JANTHO – Penjabat (Pj) Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto SSTP yang diwakili Kepala Dinas Syariat Islam Rusdi SSos M.Si, menghadiri acara pembukaan Musyawarah Daerah (Musda) ke-19 Muhammadiyah, Aisyiyah dan Nasyiatul Aisyiyah Aceh Besar, dengan mengangkat tema “Memajukan Aceh Besar, membesarkan Muhammadiyah”. Kegiatan itu berlangsung di Aula Kantor Camat Kecamatan Indrapuri, Aceh Besar, Minggu (27/08/2023).

Dalam sambutannya, Pj Bupati Aceh Muhammad Iswanto melalui Kepala DSI Aceh Besar Rusdi menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten Aceh Besar ia mengucapkan selamat atas pelaksanaan Musyawarah Daerah ke-19 Pimpinan Daerah Muhammadiyah Aceh Besar. “Semoga niat baik dalam melaksanakan kegiatan ini mendapatkan ridha dari Allah SWT serta berjalan lancar,” katanya

Lebih lanjut ia berharap agar ajang Musda ini menjadi wujud dari komitmen untuk meningkatkan dan memantapkan kualitas serta eksistensi organisasi secara maksimal. Sehingga dapat berperan aktif sebagai salah satu elemen pembangunan khususnya di Kabupaten Aceh Besar. “Oleh itu, kami berharap organisasi ini untuk dapat berkontribusi dibidang keagamaan serta mendukung penegakan Syariat Islam yang di jalan oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Aceh maupun Pemkab Aceh Besar,” ujarnya

Rusdi menambahkan, Pemerintah Aceh Besar sangat mendukung kegiatan yang bersifat positif seperti ini. Apalagi momentum Musda itu sangat penting dan memiliki arti strategis guna memantapkan program kerja organisasi. “Semoga, melalui Musda ini dapat melahirkan kader yang terbaik untuk memimpin pergerakan organisasi nantinya dan dapat menghasilkan satu komitmen untuk meningkatkan kualitas, sehingga dapat berperan sebagai sebuah organisasi yang kuat,” paparnya

Sementara itu, Wakil Ketua pengurus Pimpinan Muhammadiyah Wilayah Aceh Dr Nasrul Zaman mengatakan, Musyawarah Daerah merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap lima tahun sekali, untuk memilih pimpinan sekaligus membahas dan menetapkan program-program kerja Muhammadiyah di tingkat daerah. “Dan juga salah satu momentum untuk membangkitkan kembali organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Aceh Besar,” tuturnya.

Ia menyebutkan, ada dua strategi yang akan dilakukan untuk membangkitkan kembali organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Aceh Besar. “Yang pertama penguatan internal atau reformasi semua kepengurusan dan yang kedua kolerasi dengan pihak eksternal, karena kami akui relasi dengan eksternal masih lemah dan itu yang kami perbaiki sekarang,” sebut Nasrul Zaman

Ia menambahkan, Muhammadiyah dalam khittahnya tidak ikut berpartisipasi dalam partai politik. “Akan tetapi sebagai warganegara yang baik dan bertanggung jawab, kami mendorong warga kami untuk masuk ke dalam kontensasi politik. Kenapa?? Jangan sampai warga Muhammadiyah tidak melek politik, karena itu kerugian besar bagi organisasi ini, kalau sampai tidak ada warga Muhammadiyah yang berpolitik ataupun menjadi anggota dewan, sehingga suara dari Muhammadiyah tidak tersampaikan. Tapi, harus dicatat Muhammadiyah tidak berpartai politik apapun,” pungkasnya Nasrul Zaman

Turut hadir Kapolsek, Danramil, Tokoh Muhammadiyah, Keluarga Besar Muhammadiyah, Tokoh Masyarakat Indrapuri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *