GlobalKini.com | Sementara itu Dr, Edi Yandra S. STP, MSP. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh mengatakan Penguasaan enam literasi dasar yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menjadi sangat penting tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga masyarakat.
Enam literasi dasar tersebut mencakup literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Lebih Lanjut Dr, Edi Yandra S. STP, MSP. Mengatakan Pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa adalah melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca.
Sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti, minat baca perlu dipupuk sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga.
“Minat baca yang tinggi, didukung dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau, akan mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di masyarakat, dengan kemampuan membaca ini pula literasi dasar berikutnya (numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewargaan) dapat ditumbuh kembangkan.” Ujarnya.
Dr, Edi Yandra S. STP, MSP. Menambahkan Budaya Literasi di Aceh masih sangat sedikit, oleh karena itu untuk meningkatkan hal tersebut Dinas perpustakaan dan Kearsipan Aceh mempunyai berbagai program dan kegiatan untuk dapat meningkatkan minat baca dan budaya literasi masyarakat dan kinerja berbagai jenis perpustakaan yang ada di wilayah Aceh.
Salah satu program dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh adalah Kegiatan Talkshow Lokakarya Literasi, yang pada kesempatan ini dilaksanakan di Kabupaten Pidie.
